ASAL USUL TARI SINTREN

ASAL USUL TARI  SINTREN





Hallo teman-teman kali ini saya akan membuat uraian tentak Asal Usul Tari Sintren ya …
Mari kita baca blog saya…..

Inilah asal usul tari sintren yang sebenarnya ,
Tari Sintren adalah seni tari tradisional asli Cirebon. Pementasan dari tarian ini biasanya dilakukan oleh beberapa orang dengan penari utamanya menggunakan kacamata hitam dan kostum khusus. Uniknya, penari tersebut menari secara nggak sadar dan diiringi musik yang nggak kalah mistis.
Menurut masyarakat sekitar, Sintren berasal dari dua kata yaitu si yang berarti “sang” dan tren yang berarti “putri”. Jika gabungkan kedua kata tersebut akan menjadi “sang putri”. Nah, menurut cerita rakyat dari Cirebon, dahulu kala ada kisah percintaan antara Ki Joko Bahu dan seorang putri bernama Rantamsari. Namun, hubungan tersebut tidak mendapat restu dari Sultan Agung Raja Mataram sehingga kedua orang tersebut terpisah.
Sampai akhirnya Ki Joko Bahu dikabarkan mangkat. Tak percaya dengan kabar tersebut, Rantamsari kemudian mencari kekasihnya dengan menyamar menjadi penari Sintren. Sampai ajal menjemputnya pun putri Rantamsari tak pernah menemukan kekasihnya. Itulah mengapa kata Sintren sangat lekat dengan makna sang putri. Sejak dulu masyarakat percaya bahwa roh yang masuk ke tubuh penari adalah roh dari Rantamsari.
Ada beberapa syarat khusus yang harus dipenuhi untuk menjadi penari utamanya. Penari Sintren harus masih lajang dan nggak pernah tersentuh oleh laki-laki (masih perawan). Penari tersebut juga harus melakukan puasa terlebih dahulu sebelum pementasan agar benar-benar suci dan bersih. Hal ini bertujuan agar roh yang memasuki penari nanti nggak kesulitan untuk merasuki tubuh penari
Dalam pementasannya, nggak sembarang orang bisa menjadi penari Sintren, lho. Ada beberapa syarat khusus yang harus dipenuhi untuk menjadi penari utamanya. Penari Sintren harus masih lajang dan nggak pernah tersentuh oleh laki-laki (masih perawan). Penari tersebut juga harus melakukan puasa terlebih dahulu sebelum pementasan agar benar-benar suci dan bersih. Hal ini bertujuan agar roh yang memasuki penari nanti nggak kesulitan untuk merasuki tubuh penari.
Biasanya pementasan tari Sintren ini akan dilaksanakan pada malam hari saat bulan purnama. Hal ini berhubungan dengan roh halus yang masuk ke dalam tubuh penari tersebut. Namun seiring perkembangan zaman, kini tari Sintren dapat dilakukan kapanpun untuk tujuan menghibur wisatawan. Tari Sintren ini juga sering dipentaskan pada acara tertentu seperti pernikahan, khitanan atau hajatan.
Ketika alunan musik bernuansa mistis tersebut mulai dimainkan, kemudian sang pawang mulai beraksi dengan membacakan doa-doa. Penari sebelumnya menggunakan pakaian putih dan kacamata hitam dengan kondisi terikat oleh tali. Setelah itu pawang memasukkannya ke dalam kurungan tertutup dan memberikan kostum khusus. Kostum ini hampir mirip dengan kostum yang digunakan untuk wayang orang, Sahabat.
Nah, ini yang membuat penasaran banyak orang. Dalam kondisi tubuh terikat dan di dalam kurungan yang gelap, tiba-tiba penari sudah terlepas dari tali dan mengenakan pakaian saat kurungan dibuka oleh pawang.

Sahabat bisa menyiapkan waktu untuk berkunjung ke Cirebon dan melihat pementasan tari Sintren..

SEKILAS TENTANG SINTREN, MENGENAL KESENIAN TARI SINTREN DI CIREBON:
1. ASAL USUL NAMA Tarian sintren merupakan sebuah seni tari tradisional dari Cirebon yang mengandung unsur magis, nama sintren yang ada pada tarian ini ternyata merupakan gabungan dari dua kata yakni si dan tren yang mana dalam bahasa Jawa kata si merupakan sebuah ungkapan panggilan yang memiliki arti ia atau dia, sedangkan kata tren berasal dari kata tri atau putri sehingga sintren memiliki arti si putri atau sang penari.

2. SEJARAH SINTREN Kesenian tari yang ada di Cirebon ini memiliki latar belakang yang menceritakan kisah percimtaan dari Ki Joko Bahu dengan Rantamsari, namun percintaan dua insan ini tidak disetujui oleh Sultan Agung Raja Mataram sehingga akhirnya Ki Joko Bahu dan Rantamsari dipisahkan, di saat perpisahan ini terdengar kabar bahwa Ki Joko Bahu meninggal, namun Rantamsari tidak percaya dan mencari kekasihnya tersebut dengan menyamar sebagai penari sintren.

3. PERSYARATAN PENARI Berikutnya kita akan membahas apa saja persyaratan untuk menjadi seorang penari sintren karena untuk menjadi seorang penari sintren maka sang penari tersebut harus dalam keadaan suci dan bersih, sebelum melakukan pementasan maka sang penari harus melakukan puasa terlebih dahulu dan menjaga agar tidak berbuat dosa, hal ini ditujukan agar roh tidak akan mengalami kesulitan untuk masuk dalam tubuh penari.

4. PERKEMBANGAN TARI SINTREN Kesenian tari sintren pada mulanya dipentaskan pada waktu yang sunyi di saat malam bulan purnama karena kesenian tari ini berhubungan dengan roh halus yang masuk ke dalam sang penari, namun kini pementasan tari sintren tidak lagi dilakukan pada malam bulan purnama melainkan dapat juga dipentaskan pada siang hari dan bertujuan untuk menghibur wisatawan serta memeriahkan acara hajatan.

5. MELESTARIKAN SINTREN Kesenian tari sintren merupakan kesenian tradisional yang harus terus dijaga dan dilestarikan agar tidak menghilang apalagi di tengah arus globalisasi yang mana saat ini telah banyak hiburan canggih yang berasal dari luar negeri dan sedikit demi sedikit akan semakin menggusur kesenian tradisional, untuk itu pemerintah dan masyarakat perlu memperhatikan kelangsungan dari tari sintren ini. salah satu kesenian tradisional yang dimiliki oleh Cirebon adalah tari sintren yang mana tari tradisional yang menggambarkan kesucian dari seorang wanita ini mengandung unsur magis.

Dan ini cerita asal usul tari sintren dari pekalongan……

 Asal-usul Kesenian Sintren Pekalongan tak terlepaskan dari kisah kasih asmara antara seorang gadis bernama sulasih dengan Raden Sulandono putra dari Ki Bahurekso dan Dewi Rantamsari tidak direstui oleh kedua orang tuanya. Kecewa dengan dengan kedua orang tuanya, Raden Sulandono memutuskan untuk pergi menyepi dengan bertapa di suatu tempat sedangkan sulasih sedih ditinggal pergi kekasinya tersebut akhirnya memilih menjadi seorang penari.
Melihat putranya pergi membawa kesedihan dan kekecewaanya dalam pertapaanya, secara diam-diam Dewi Rantamsari, ibunda Raden Sulandono mengatur pertemuan kedua sepasang kekasih yang telah terpisahkan tersebut dengan melalui pertemuan ghaib.
Dengan menggunakan kesaktiannya, Sang Dewi Rantamsari memasukan roh bidadari kedalam tubuh Sulasih yang sedang menari sementara pada saat yang sama roh dari Raden Sulandono dipanggil pula untuk hadir menemui kekasihnya Sulasih yang sudah terasuki roh bidadari.
Nah itu dia asal usul tari sintren teman-teman,,,, semoga bermanfaat dan jangan lupa ya komentar di blog saya 😊 dan jangan lupa pula liat blog saya yang lainnya 😊  Terima Kasih atas kunjungannya……

Jumat, 20 Desember 2019 
-Gumulung Lebak 

Salam Hangat, Dian

Sumber Tulisan :
●https://www.pusakapusaka.com/mengenal-kesenian-tari-sintren-di-cirebon.htm
●https://www.cintapekalongan.com/kisah-asal-usul-kesenian-sintren-pekalongan/




ditulis oleh : Dian Sari
Kelas G Manajemen 1

Komentar

Postingan Populer